Rabu, 13 Januari 2016

8 POIN PENTING PERBEDAAN KABEL UTP DAN KABEL STP


Tahukah Anda apa saja perbedaan kabel UTP dan kabel STP ? Karena meski secara umum kedua kabel tersebut terlihat sama, namun dalam prakteknya terdapat cukup banyak sekali perbedaan yang membuat dua kabel yang masuk dalam kategori jenis Twisted Pair tersebut tidak bisa disebut sebagai saudara kembar begitu saja.
Kabel UTP dan kabel STP merupakan satu diantara banyak komponen penting yang diperlukan untuk membangun sebuah jaringan komputer. Teknodaily.com sebelumnya juga sudah pernah menjelaskan dengan spesifik mengenai pengertian dari masing-masing kabel tersebut, yang mana artikelnya dapat ditemukan melalui link (tautan) berikut :
Karena perannya yang cukup penting sebagai salah satu perangkat keras jaringan komputer, adalah penting bagi kita untuk mengetahui apa saja perbedaan mendasar antara kabel UTP dan kabel STP. Dan disini semuanya akan dijelaskan secara lengkap, baikperbedaan kabel UTP dan STP jika dilihat dari segi wujud fisik maupun beberapa aspek lainnya seperti harga, kemudahan instalasi untuk diterapkan dalam sebuah jaringan komputer, hingga perbedaan harga diantara keduanya.
PERBEDAAN MATERIAL DAN BAHAN PEMBUNGKUS KABEL

Perbedaan kabel UTP dan kabel STP yang pertama terletak pada material kabel dan bahan pembungkus yang digunakan masing-masing kabel. Pada kabel UTP, material logam maupun isolatornya lebih lunak, begitu juga dengan material pembungkusnya yang juga lunak serta memiliki ukuran diameter yang relatif kecil. Sementara pada kabel STP, material logamnya lebih keras dan secara ukuran lebih besar sedikit, bahkan hal ini terus berlanjut ke isolatornya yang juga lebih keras dan sedikit kaku.
PERBEDAAN PROSES INSTALASI
Ukuran kabel UTP yang lebih kecil dan material atau bahan pembungkusnya yang jauh lebih tipis secara otomatis membuatnya lebih bersahabat ketika harus melewati sebuah proses instalasi. Hanya saja guna memaksimalkan fungsi dan kemampuannya, instalasi kabel UTP menuntut adanya perangkat tambahan berupa pipa plastik atau pipa alumunium.
Sementara khusus pada kebel STP, diameter yang lebih besar ditambah dengan material atau bahan pembungkusnya yang cukup tebal membuat instalasi kabel STP jadi sedikit lebih merepotkan. Selain kurang fleksibel karena wujud fisiknya yang kaku, bahan pembungkus yang tebal juga menuntut tenaga ekstra dan lebih berhati-hati jika tidak ingin terluka saat proses crimping. Selain itu karena kabel STP juga dibekali dengan kawat untuk ground, maka bagi beberapa kalangan yang kurang terbiasa dengan proses instalasi kabel STP untuk sebuah jaringan komputer mungkin akan sedikit mengalami kesulitan.
PERBEDAAN LAPISAN PELINDUNG

Perbedaan kabel UTP dan kabel STP yang kedua adalah lapisan pelindung, yang mana hal ini memang sesuai dengan karakteristik atau struktur dari masing-masing kabel itu sendiri. Sesuai dengan namanya, kabel STP diselaputi dengan pelindung alumunium (Shielded), sementara kabel UTP tidak menggunakan lapisan tersebut (Unshielded).
PERBEDAAN KEMAMPUAN
Absennya pelindung alumunium pada kabel UTP membuatnya cenderung lebih rentan terhadap radiasi medan magnet atau voltase yang tinggi. Hal ini bertolak belakang dengan kabel STP yang berkat pelindung alumuniumnya maka memiliki kemampuan lebih untuk bertahan terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel. Tentu saja ini merupakan salah satu kelebihan kabel STP yang tidak dimiliki oleh kabel UTP. (Cari tahu lebih banyak tentang kelebihan kabel STP di > Kelebihan dan Kekurangan Kabel STP).
PERBEDAAN HARGA

Perbedaan kabel UTP dan kabel STP selanjutnya terletak pada harga. Hal ini bukan suatu hal yang aneh mengingat struktur pembangun dari kedua kabel itu sendiri pada dasarnya memang berbeda cukup jauh. Jika kabel UTP memiliki karakteristik yang lebih simpel, kabel STP justru jauh lebih rumit karena memiliki lapisan pelindung ekstra dan material yang lebih tebal. Alhasil kondisi ini menyebabkan harga kabel UTP jauh lebih murah sehingga dianggap lebih bersahabat dengan kantong, sementara harga kabel STP cenderung lebih mahal dan membuatnya jadi kurang disukai.
PERBEDAAN FUNGSI
Mungkin tidak banyak yang tahu atau mungkin juga sudah tahu tapi sengaja memperlakukan sama penggunaan kabel UTP dan kabel STP. Padahal sejatinya terdapat perbedaan fungsi antara kabel UTP dan kabel STP, yang mana kabel UTP lebih ditujukan sebagai komponen pendukung instalasi jaringan komputer yang bersifat indoor (dalam ruangan), sementara kabel STP ditujukan sebagai perangkat keras untuk jaringan komputer outdoor (luar ruangan).
Perbedaan fungsi kabel UTP dan STP ini sangat wajar karena karakteristik yang dimiliki kabel STP memang lebih mumpuni untuk bertahan dari gangguan yang berasal dari luar termasuk cuaca. Hal ini dapat terjadi karena material yang dimiliki kabel STP jauh lebih tebal dibanding material kabel UTP, selain itu konektor kabel STP juga memiliki kelebihan berupa kemampuan mencegah air atau kelembapan masuk lewat celah konektor yang dapat berakibat mempercepat korosi.
Sementara kabel UTP yang materialnya cenderung lembut jika dipaksakan untuk digunakan dalam instalasi jaringan komputer indoor maka bisa berpotensi cepat rusak karena mudah retak, keropos atau bahkan patah. Sayangnya karena harga kabel UTP jauh lebih murah dibanding harga kabel STP, banyak orang akhirnya nekat untuk menggunakan kabel UTP dengan cara mengakalinya sebagai kabel jaringan untuk instalasi outdoor. Padahal jika terus dibiarkan hal ini dapat berefek buruk terhadap kelangsungan jaringan komputer itu sendiri untuk jangka panjangnya.
PERBEDAAN KONEKTOR

Perbedaan kabel UTP dan kabel STP yang berikutnya adalah konektor yang digunakan pada masing-masing kabel. Jika kabel UTP umumnya dikawinkan dengan konektor Register Jack (RJ) yang memiliki kode RJ-45, kabel STP justru dipasangkan dengan konektor berkode RJ-11.
Penggunaan dua konektor tersebut bersifat mutlak dan bisa berpotensi menimbulkan bahaya jika kabel UTP atau STP diakali untuk memakai konektor yang bukan menjadi pasangannya. Karena selain memiliki perbedaan karakter, konektor untuk kabel STP telah didesain lebih kuat mengingat fungsinya sebagai kabel jaringan untuk instalai outdoor. Hal ini pulalah yang secara otomatis menjadikan harga konektor kabel STP jauh lebih mahal, bahkan bisa mencapai 10 kali lipat dari harga sebuah konektor untuk kabel UTP.
PERBEDAAN TINGKAT POPULARITAS

Perbedaan kabel UTP dan kabel STP yang terakhir adalah tingkat popularitas yang terpaut cukup jauh. Dimana dalam hal ini kabel UTP menjadi yang paling populer di kalangan para pengguna ataupun penggiat jaringan komputer secara umum.
Beberapa faktor yang membuat kabel UTP jadi lebih populer ketimbang kabel STP tentu saja dikarenakan oleh harga kabel UTP itu sendiri yang jauh lebih murah dari harga kabel STP, serta proses instalasinya yang jauh lebih mudah dan praktis ketimbang instalasi kabel STP yang terkenal rumit. Meskipun terlihat sederhana, dua faktor itulah yang akhirnya menyebabkan banyak kalangan lebih sering memilih kabel UTP untuk membangun sebuah jaringan komputer, serta disi lain cenderung mengabaikan kehadiran kabel STP.
Demikian 8 Poin Penting Perbedaan Kabel UTP dan Kabel STP. Semoga setelah membaca artikel ini Anda dapat mengenal dan tahu lebih banyak tentang kabel UTP maupun kabel STP, sehingga mengantongi informasi yang cukup jika suatu saat Anda dihadapkan pada sebuah situasi untuk membangun sebuah jaringan komputer, baik itu indoor maupun outdoor.


PENGERTIAN KABEL JARINGAN FIBER OPTIK BESERTA KELEBIHAN & KEKURANGANNYA

Artikel tentang jaringan komputer pada teknodaily.com kali ini mengambil topik mengenaiPengertian Kabel Jaringan Fiber Optik Beserta Kelebihan & Kekurangannya. Artikel ini ditujukan sebagai bahan informasi bagi Anda semua, khususnya diperuntukkan bagi Anda yang sedang mencari lebih banyak detail tentang kabel fiber optik guna kepentingan instalasi jaringan komputer.
Jika diperlukan, Anda dapat mencari tahu lebih luas mengenai perangkat keras yang umumnya digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer pada artikel berikut ini : [Macam-Macam Jenis Perangkat Keras Jaringan Komputer].
Disini, kita tak hanya berbicara tentang pengertian kabel fiber optik saja, namun juga termasuk di dalamnya ulasan mengenai karakteristik dan fungsi kabel fiber optik, serta cara kerja dan kelebihan maupun kekurangan dari kabel fiber optik itu sendiri kala digunakan sebagai salah satu komponen dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
PENGERTIAN KABEL FIBER OPTIK

Sebagai pembahasan awal, alangkah baiknya jika kita mencari tahu lebih dulu mengenaipengertian kabel fiber optik, baik jika dilihat secara luas maupun lebih spesifik dengan mengacu pada kegunaannya sebagai salah satu bagian dari perangkat keras jaringan komputer.
Pengertian Kabel Fiber Optik Secara Umum
Jika dilihat secara umum, pengertian kabel fiber optik dapat diurai sebagai berikut :
Kabel fiber optik adalah salah satu jenis kabel yang dibuat dengan teknologi canggih masa kini, yang mana sebagian besar bahan dasarnya terbuat dari serat kaca.
Pengertian Kabel Fiber Optik Untuk Jaringan Komputer
Setelah memahami apa itu pengertian kabel fiber optik secara umum, tentu Anda penasaran khan bagaimana definisinya jika dikaitkan menurut fungsinya sebagai salah satu komponen yang digunakan pada jaringan komputer. Berikut ini pengertian kabel fiber optik untuk jaringan komputer :
Kabel jaringan fiber optik adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.
FUNGSI KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

Setelah mengetahui pengertian kabel jaringan fiber optik seperti yang telah kami jelaskan di atas, berikutnya kita akan membahas tentang fungsi kabel jaringan fiber optik terhadap kehidupan umat manusia modern.
Sebagai kabel yang sarat akan teknologi canggih, fungsi kabel jaringan fiber optikdiantaranya yaitu untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) atau MAN. Biasanya kabel jaringan fiber optik lebih banyak ditemukan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke atas seperti perusahaan-perusahaan besar atau instansi pemerintahan yang menuntut adanya struktur jaringan dengan kemampuan yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan fiber optik juga merupakan salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun menuntut instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan beberapa lantai atau bahkan kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun. Bahkan kabel fiber optik telah banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi yang dibangun di dalam laut guna mengubungkan berbagai kota di berbagai negara.
KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Struktur/Komponen Kabel Fiber Optik
Karakteristik kabel jaringan fiber optik yakni bagian dalamnya terdiri dari inti yang terbuat dari serta kaca dengan beberapa lapisan yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan lain seperti kabel UTP atau kabel STP, pada kabel jaringan fiber optik ini juga terdapat insulator (disebut coating) yang dirancang dengan beraneka ragam warna.

Gambar: Karakteristik/Struktur Komponen Kabel Fiber Optik
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan fiber optik dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel fiber optik terdiri dari :
Inti (Core)
Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian utama dalam struktur kabel fiber optik yakni ‘core‘ alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya core ini memiliki diameter sekitar 2 μm – 50 μm (tergantung dari jenis serat optiknya), dimana ukuran core ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas dan kemampuan dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber optik ini adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan.
Jaket (Cladding)
Lapisan yang menyelubungi core pada kabel fiber optik disebut cladding yang terbuat dari kaca. Indeks bias yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, dimana hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter cladding berkisar antara 5 μm – 250 μm serta berfungsi sebagai pelindung core sekaligus menjadi cermin yang terpancar keluar kembali ke dalam core. Bisa dibilang cladding merupakan bagian yang punya peran penting karena berkat cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core serat optik.
Mantel (Coating)
Di bagian luar setelah cladding, terdapat mantel atau coating yang umumnya terbuat dari bahan plastik. Adapun fungsi coating pada kabel fiber optik adalah sebagai pelindung mekanis yang menjagai serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan kabel atau gangguan luar lainnya seperti kelembaban. Coating ini memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam penyusunan urutan core.
Strength Member & Outer Jacket
Strength Member (material penguat) dan Outer Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi atau kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core.
Karakteristik Kabel Fiber Optik Secara Umum
Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
§  Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
§  Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC.
§  Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
§  Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
§  Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi.
§  Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).
CARA KERJA KABEL JARINGAN FIBER OPTIK

Cara Pembuatan Kabel Jaringan Fiber Optik
Pembuatan kabel jaringan fiber optik terbilang sangat rumit, karena dilakukan dengan cara menarik bahan dasar berupa kaca yang telah dicairkan hingga kental, hingga akhirnya diperoleh serabut atau serat kaca dengan penampang tertentu.
Proses pembuatan kabel fiber optik ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD), dimana silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2 yang kemudian menyatu dan membentuk kaca. Butuh waktu hingga beberapa jam untuk melakukan proses ini, namun semuanya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan alat berteknologi canggih.
Setelah proses pertama selesai, kaca yang dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam sebuah alat yang disebut fiber drawing tower, guna dipanaskan hingga mencapai 1900-2200 derajat celcius hingga akhirnya kaca tersebut meleleh. Berikutnya lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer hingga akhirnya membentuk serabut atau serat kaca.
Yang harus dipastikan dalam proses pembuatan kabel fiber optik ini adalah pengerjaannya yang harus dilakukan dengan bahan baku (kaca) yang sedang dalam keadaan sangat panas, lalu diperlukan beberapa perhitungan ketat demi menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah dalam proses ‘penarikan’.
Cara Kabel Fiber Optik Mentransmisikan Data
Kabel jaringan fiber optik memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pasalnya kabel jaringan fiber optik bukan mentransmisikan sinyal listrik seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan mentransmisikan cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Dengan begitu maka kabel jaringan yang satu ini punya keunggulan dalam hal mengurangi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik, sehingga sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
Prinsip menggunakan gelombang cahaya pada kabel jaringan fiber optik membuatnya mampu membawa informasi lebih banyak dan menghantarkannya ke jarak yang jauh dibanding kabel jaringan lainnya yang masih menggunakan prinsip sinyal listrik. Hal ini dapat terjadi karena bahan baku yang digunakannya merupakan serat kaca murni yang dapat terus memancarkan cahaya tak peduli berapa panjang kabel yang ada.
Dalam prosesnya, cara kerja kabel fiber optik adalah dengan memanfaatkan cermin yang menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca). Analogi sederhana mengenai cara kerja kabel fiber optik dalam mentransmisikan gelombang cahaya kira-kira seperti ini :
Jika Anda sedang berada di sebuah ruangan yang gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian Anda mengarahkan cahaya senter dengan posisi 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan menembus ke luar ruangan. Namun kondisinya akan berbeda jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Seperti itulah yang terjadi pada serat optik, dimana cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.
JENIS-JENIS KABEL JARINGAN FIBER OPTIK
Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Transmitter

Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik :
1. Single Mode
Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
§  Laju Data : Tinggi
§  Jarak Pengiriman Data : Jauh
§  Masa Pakai : Sebentar
§  Sensitifitas Suhu : Substansial
§  Biaya : Mahal
2. Multi Mode
Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
§  Laju Data : Rendah
§  Jarak Pengiriman Data : Pendek
§  Masa Pakai : Lama
§  Sensitifitas Suhu : Minor
§  Biaya : Rendah (Murah)
Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Aplikasi Standar

Jika diklasifikasikan menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :
§  Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
§  Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
§  Aerial Cable/Self-Supporting
§  Hybrid & Composite Cable
§  Armored Cable
§  Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
§  Simplex cable
§  Zipcord cable

Sebagai kabel yang dibuat dengan teknologi modern, kabel jaringan fiber optik punya sederet keunggulan jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pun begitu bukan berarti kabel jaringan yang satu ini tak punya kelemahan lho ya. Karena itulah utuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan kabel jaringan fiber optik, berikut ini kami rangkumkan buat Anda :
Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik
§  Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
§  Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
§  Kabel jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
§  Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet karena tidak gampang rusak.
§  Kemampuan kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian murah.
§  Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
§  Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung, di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
§  Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
§  Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena bersifat fleksibel.
§  Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak mengalirkan listrik.
§  Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
§  Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.
Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optik
§  Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
§  Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
§  Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik eksternal.
§  Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
§  Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
§  Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.
Demikianlah Pengertian Kabel Jaringan Fiber Optik Beserta Kelebihan & Kekurangannya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua